Tempat Ibadah Agama Shinto




          Pada awalnya pemujaan terhadap objek-objek alam dan spirit gejala-gejala alam dilakukan secara langsung, tetapi kemudian lambat laun mulai didirikan bangunan-bangunan tertentu untuk keperluan memuja dewa-dewa, mulai yang sederhana sampai permanen. Bangunan-bangunan tersebut dianggap suci dan dalam bahasa jepang disebut jinja. [1]
          Jinja menjadi tempat suci pemujaan Kami. Terkadang jinja dianggap sebagai tempat tinggal Kami terutama karena adanya keyakinan bahwa Kami yang dipuja dapat berubah wujud dalam bentuk manusia dan tinggal di dalamnya. Bentuk dan ukuran jinja bermacam-macam, tergantung pada latar belakang sejarahnya masing-masing, meski secara umum terletak di daerah yang dikelilingi hutandan menjadi kelanjutan dari tempat-tempat pemujaan pada zaman purba. Setiap jinja paling tidak terdiri dari dua bagian utama, yaitu: (1) Honden, yaitu tempat suci yang terletak di bagian dalam jinja; (2) Haiden, ruang pemujaan. Adapun jinja yang lengkap, selain dua bagian utamatersebut, juga terdapat: (1) Norito-den, ruang untuk memanjatkan atau membaca do’a (norito); (2) Heiden, ruang sesaji; (3) Kagura-den, ruang pertunjukan upacara tari kagura; (4) Shamusho, bangunan untuk para pendeta yang mengurus jinja; (5) Te-mi-ju-ya, tempat untuk mencuci tangan; (6) Torii, bangunan khusus yang didirikan pada pintu masuk menuju daerah jinja yang dianggap suci dan merupakan symbol jinja tersebut serta memisahkan daerah suci jinja dengan daerah biasa yang mengelilinginya.[2]



Honden, sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Yasaka-jinja_honden.jpg


Haiden, sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sumiyoshi-jinja_(Fukuoka)_haiden-2.JPG


Norito-den, sumber:file:///C:/Users/user/Pictures/shinto/ikutajinja.jpg


Heiden, sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Inside_of_Heiden_of_Hitsujisaki-jinja_shrine,Minato,Ishinomaki_1.JPG


Kagura-den, sumber: http://muza-chan.net/japan/index.php/blog/kagura-den


Shamusho, sumber: file:///C:/Users/user/Pictures/shinto/Yowara_Shrine_Shamusho.JPG


Temizuya, sumber: file:///C:/Users/user/Pictures/shinto/download%20(2).jpg


Torii, sumber: file:///C:/Users/user/Pictures/shinto/Itsukushima_torii_angle.jpg

Berikut adalah video yang menjelaskan tentang kuil atau tempat ibadah agama Shinto, yaitu Jinja:






[1] Siti Nadroh dan Syaiful Azmi, Agama-Agama Minor  (Jakarta: UIN Press, 2013), h. 53
[2] Siti Nadroh dan Syaiful Azmi, Agama-Agama Minor  (Jakarta: UIN Press, 2013), h. 54
Tempat Ibadah Agama Shinto Tempat Ibadah Agama Shinto Reviewed by Kelompok 7 on November 21, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar